Bekerja dengan Hati

Tidak terasa tiga setengah tahun sudah, saya bergabung bersama Universitas Jember sebagai Kontraktor (Tenaga Kontrak Harian Lepas) :) yang ditugaskan di bagian Pendidikan dan Kerjasama. Sebuah kebanggaan tersendiri bisa menjadi bagian dari sebuah Universitas yang terkenal di wilayah timur Pulau Jawa. Menjadi bagian dari Universitas yang sedang berbenah dalam usahanya mencapai "Worlds Class University" memang membanggakan, akan tetapi bangga aja tidak cukup, kerja keras, pikiran dan usaha yang tercurah demi ikut memajukan Almamater tercinta memang dibutuhkan. Semangat pantang menyerah dan berani gagal mutlak dibutuhkan dalam pengembangan Universitas Jember dalam usaha  meninggikan kualitas dan mutu Universitas Jember.

Bagaimana Universitas Jember hadir di kota Jember atau bagaimana cikal bakal Universitas Jember akan coba saya ulas dibawah ini.

Universitas Jember hadir di kota Jember berawal dari gagasan 3 (tiga) orang pecinta dan pemerhati pendidikan, dimana ide tersebut muncul atas  keprihatinan dengan lulusan SLTA di kota Jember yang lebih banyak melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya di luar kota Jember. Ketiga pencetus ide untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi di kota Jember tersebut adalah dr. R. Achmad, R.M. Soerachman dan R.Th. Soengedi yang kemudian nama mereka bertiga diabadikan sebagai nama gedung yang ada di Universitas Jember. Selain itu Universitas Jember juga membangun sebuah Monumen yang dinamakan "Monumen Triumviraat" sebagai bentuk penghargaan atas jasa mereka bertiga sebagai pendiri cikal bakal Unversitas Jember.

Universitas Jember berasal dari sebuah perguruan tinggi swasta bernama Universitas Tawang Alun yang didirikan pada tanggal 4 November 1957 oleh Yayasan Tawang Alun. Pengelolaan Yayasan Tawang Alun dimandegani oleh dr. R. Achmad sebagai Ketua, R. Th. Soengedi sebagai penulis dan R.M. Soerachman sebagai bendahara. Yayasan Tawang Alun didukung penuh oleh Bupati Jember saat itu, R. Soedjarwo. Demi mengumpulkan dana operasional UNITA (singkatan dari Universitas Tawang Alun) Bupati R. Soedjarwo bersama ketua Yayasan Tawang Alun dr. R. Achmad, bahkan pernah mencanangkan program botol kosong, yaitu rakyat Jember pada saat itu dimintai sumbangan botol yang tidak terpakai untuk dikumpulkan dan dijual serta hasilnya digunakan untuk mendanai Universitas Tawang Alun.
Universitas Tawang Alun dalam perjalanan waktunya, diakui sebagai cabang Universitas Brawijaya sesuai dengan keputusan Menteri PTIP Nomor 1 Tahun 1963 tanggal 5 Januari 1963. Kemudian pada tanggal 9 November 1964, Universitas Brawijaya cabang Jember dinyatakan berdiri sendiri dengan status "Negeri" dengan nama Universitas Negeri Jember sesuai dengan keputusan Menteri PTIP Nomor 151 Tahun 1964. Universitas Negeri Jember kemudian berubah sebutannya menjadi Universitas Jember berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 61 Tahun 1982.
Rektor yang memimpin Universitas Jember sejak awal berdiri adalah:

1. dr. R. Achmad ........................................... (1964 - 1966)
2. Letkol R. Winoto ...................................... (1966 - 1967)
3. Letkol Soedi Hardjohoedojo .................. (1967 - 1969)
4. Letkol Soetardjo, S.H. .............................. (1969 - 1978)
5. Kolonel Drs. H. Warsito ............................ (1978 - 1986)
6. Prof. Dr. H. Simanhadi Widyaprakosa .... (1986 - 1995)
7. Prof. Dr. H. Kabul Santoso, M.S. .............. (1995 - 2003)
8. Dr. Ir. Tarsicius Sutikto, M.Sc. ................... (2003 - 2012)
9. Drs. Moh. Hasan, M.Sc., Ph.D. ................. (2012 - sekarang) 

Seiring perjalanan waktu, Universitas Jember mempunyai 13 (tiga belas) Fakultas dan 2 (dua) Program Studi setara Fakultas, dengan Program Vokasi/Diploma sebanyak 8 (delapan) Program Studi, Program Sarjana sebanyak 40 (empat puluh) Program Studi, Program Magister sebanyak 10 (sepuluh) Program Studi dan Program Doktor sebanyak 2 (dua) Program Studi. Apa saja Fakultas dan Program Studi yang ada di Universitas Jember? silahkan simak ulasan saya selanjutnya. Salam persahabatan.